OKE.
Assalaamu’alaykum warohmatullaahi
wabarokaatuh.
Lama tidak berjumpa dengan dunia
blog. Langsung sajo aku mau buat tulisan untuk pengalaman skincare yang sudah
aku intip, raba, pakai, dan yang jadi favorit aku. Tapi mulainya dari mana
yaaa.... Engg ing eng...
Pada mulanya aku mengenal
produk-produk wajah itu sejak SMP, mulai memikirkan menggunakan produk wajah
itu berawal dari sebuah dua buah jerawat. Aku super stress dan mulai
mencari-cari produk apa yang bisa membasmi jerawat ini. Hingga suatu hari
seorang teman mengenalkanku pada satu produk yang sangat beredar di pasaran. Kelly.
Whattt??? Kelly? Really??? Kalau saat ini aku mengenang kembali masa itu, jelas
aku shock banget karena itu bedak cukup berat dan sudah aku pakai sejak SMP dimana
jenis kulit pada usia segitu kan masih unyu kan ya, tapi aku rusak karena
tergiur dengan godaan sesaat (maafkan ibu nak). Aku pakai bedak nya dan sabun
cuci mukanya. Oke ini dia penampakannya aku ambil dari eang google. Kalian pasti sering melihatnya.
Nah, setelah beberapa waktu aku pakai, konon membasmi jerawat, yang ada jerawat aku makin PARAHHHHHHH. Jerawat makin banyak. Jadi aku STOP pakai produk itu. Hmmm, apalah daya ternyata mereka bukanlah yang terbaik untuk ku. Oke cukup.
Kemudian tergoda kembali dengan produk lokal yang lain. Dan tau apa???? Aku pakai Sari Ayu. Dan ini juga produk yang lebih berat lagi untuk usiaku. Huwaaaaa.. setelah itu jerawat aku makin gede-gede, subur, terawat makmur lah pokoknya. Kalau aku sedikit lebih dewasa, mungkin Sari Ayu akan pantas untuk ku. Namun apalah daya mereka bukanlah yang terbaik untuk ku. Oke cukup. Setelahnya, sumvah aku makin stresss. Berbagai produk di rekomendasikan ke aku. Ada kalanya aku cocok dengan satu produk, tapi aku lupa namanya. Tapi prosesnya lamaaaaaa banget jadi aku bosan (ngeselin kan), dan beralih ke satu produk yang MENGERIKAN. Siapa dia????? NATURAL 99. Oh ya ampunnnnn, apa aku se frustasi itu ya saat itu. Kenapa kamu pakai ituuuuuuh? Hmmmm.
Aku pakai NATURAL 99 beberapa saat, kemudian wajah aku mulai mengelupas seperti berkerak gitu, tidak banyak sih memang, tapi cukup seram, kalau kena panas muka aku macam lobster panggang, memerah merekahhhh. Setelah beberapa saat mengelupas dan berkerak, wajah aku mulai mulus dan putih yang kontrasssss banget dengan warna kulit leher dan kulit lainnya. Walaupun gitu, saat itu tuh aku bangga banget dengan pedenya melangkah karena wajah yang putih kinclong, walau masih ada jerawat sih tapi tidak separah sebelum-sebelumnya. Cuma sekitar 15 jerawat. HUAHAHAHA. (please jangan hina aku, aku masih polos saat itu).
Kemudian setelah itu krim habis,
aku berhenti pakai. Kenapa???? Aku muak dan bosan kembali. Dan mungkin saat itu
kedewasaan ku bertambah. Aku mulai berfikir bahwa itu hanya sebuah kepalsuan. Ava-avaan
muka kontras banget dengan warna kulit yang lainnya. Aku mulai mendengar
desas-desus kalau krim itu berbahaya. Jadi aku STOP.
Dan perjalanan ku masih belum
selesai yaa pemirsah. Setelah aku menetralkan warna kulit wajah dari krim
sebelumnya (a.k.a NATURAL 99), aku berlanjut dengan produk lokal yang sering di
tipi-tipi, Clean and Clear. Bagus sih memang, walaupun itu tadiii sedikit lebih
lama dan aku orang yang nggak terlalu bersabar banget. Pokoknya sudah banyak
lah bumbu-bumbu di wajah aku HUHUUUUUU T_T aku lupa apa saja lagi. Tapi saat
itu aku sudah di bangku SMA, tapi ingat ya wajah aku still jerawatan heuuuu. Sampai
saatnya aku mengenal satu produk dari temen kakak kos. Beliau ngajakin untuk
coba disana, ada klinik dan dokternya. Kliniknya ini cuma ada di Medan yaaa,
nama kliniknya pakai nama dokternya. Dokter K.
Oke.
Setelah udah tau budget kesana
berapa, aku pikir-pikir dulu dan akhirnya aku putuskan mau lah untuk coba dulu
siapa tau cocok, karena asli aku emang udah frustasi banget sumvahhh. Wkwk
enaknya disini itu, waaaa ada dokternya, bisa konsul, gratis lagi (maklum baru
kali pertama ke dokter/klinik). Nah setelah konsul dan ditetapkan krim yang
cocok buat jenis masalah aku, trus bayar dan tebus krim. Kali ini aku coba
untuk bersabar, aku kuatin diri untuk tetap rutin pakainya dan selalu perhatian
dengan wajah aku. Selama sekitar sebulan kurang lebih aku pakai, ternyata aku
cocok, jerawat perlahan mulai memudar dan hilang. Tinggal sedikit sedikit dan
bekas-bekasnya. Aku senang. Dan saat bulan kedua, krimnya habis. DAN APAAAAAA??
Kantong aku udah diambang batas, dan ga bisa menuruti keinginan wajah aku lagi.
PLAKKKKK. Aku stop dari krim dokter ini. Sedihhh bangetttt laaah pokoknya. Ketika
kamu sudah yakin dan percaya pada sesuatu, trus tiba-tiba ada petir yang
menyambar dan mau nggak mau kamu tinggalin dia. Aku cuma bisa bilang, “selamat
jalan cinta pertamaku” (maksudnya krimnya loh ya) wkwk.
Maka berangsur-angsur wajah aku
kembali lagi secara perlahan. Ini bukan efek ketergantungan yahhh, tapi emang
yang namanya produk yang setelah sekian lama kamu mencari tapi tidak ketemu dan
saat kamu ketemu lantas udah cocok tapi kamu tinggalin ya pasti akan seperti
ini. (MAMAAAAA, kantong anakmu maaa huhuu).
Hari berganti hari. Bulan berganti
bulan. Tahun pun berganti. Sampai aku masuk ke bangku perkuliahan. Aku mulai
mengenal orang lain yang juga hobby gonta ganti skincare kaya aku. Emmm sebenarnya
bukan hobby gonta ganti, hanya saja karna belum menemukan yang cocok jadi terus
berkelana mencari dia yang cocok untuk ku (EAAAAA). Selain itu juga aku mulai
mengenal produk-produk lain yang beredar di internet. Tentu aku semakin dewasa
(EHEMMM). Aku tidak langsung tergiur untuk membelinya. Semua yang aku liat aku
cek dulu mulai dari testimoni, review orang, kandungan, sponsornya, BPOM, dll. Hanya
saja masih dengan kasus yang sama, kantong belum mendukung jadi aku tahan
selera. Saat itu aku dikenalkan oleh seorang teman pada produk sejenis salep
yang ada di apotek-apotek. Teman aku itu juga punya masalah jerawat. Dan dia
menawarkan untuk bagi dua soalnya itu kebanyakan kalau dipakai sendirian dan
kan juga jadi irit kan ya wkwk. Yak nama produk ini adalah PARASOL dan VITASID.
Ini dia penampakannya aku ambil dari eang juga.
Kalau Parasol dipakai untuk siang
karena mengandung spf. Aku pakai spf 33 kaya di gambar. Kalau Vitasid untuk malam. Vitasid ini ada konsentrasi
nya ya. Ada 0,25%, 0,05%, dan 0,1%. Saat itu kami pakai yang paling rendah
dulu, yang 0,25%. Nah, ternyata di kita berdua lumayan cocok tapi tidak terlalu
signifikan. Dan kami menaikkan konsentrasi ke 0,05%. Ternyata lebih cocok
disini. Kalau parasolnya sih ya namanya mengandung spf ya saat dipakai wajah
terlihat berminyak. Cuma ya menurutku sih gamasalah deh, aku jalani aja dulu. Ohya
kami memutuskan pakai parasol dan vitasid juga stelah melihat review orang yaaa
karena bagus reviewnya. Kalau masalah efek samping sih ada sedikit pengelupasan
saat dipakai. Wajar aja sih kalau menurut aku, karena itulah prosesnya. Dan proses
pengelupasan juga tidak melulu. Hanya diawal awal pemakaian saja. Sekitar
minggu pertama dan kedua. Dan perlu diperhatikan yaa menggunakan vitasidnya
jangan ketebalan. Tipis-tipis saja. Karena bisa perih kalau ketebalan, kuit
bisa memerah karena kelebihan pemakaian. Kemudian juga kalau kulit kamu
sensitif, pakai vitasidnya dibagian yg jerawat saja. Jangan seluruh wajah. Kalau
parasol tidak masalah (insyaa allaah).
Setelah sekitar 2 bulanan aku
pakai, sama seperti kasus sebelum-sebelumnya, aku bosanan banget wkwk. Jadi aku
ganti lagi. Berhubung saat itu kantong aku lumayan memadai, aku datang lagi ke
klinik dan dokter yang waktu SMA aku cocok, dokter K. Nanti aku buat tulisan
yang khusus membahas produk ini aja yaaa, aku tunjukin juga nanti penampakan
krimnya dan aku kasi tau nama kliniknya. Soalnya buat review krim dokter ini
masih jarang aku temukan di dunia maya ini. Nanti deh aku janji (insyaa allaah)
bakal tulisin hehe. Nah setelah aku pakai krim dokter ini, disitu kan kondisi
jerawat aku sudah tidak parah separah yang lalu-lalu, paling sekitar 5-6
jerawat dan itu juga nggak gede-gede. Standart lah hehehe. Jadi aku tinggal
melanjutkan perawatan yang sudah dihasilkan oleh Parasol dan Vitasid (makasi ya
buat yg dua ini). Nah aku udah dua kali konsul sampai wajah aku tinggal satu
satu jerawatnya dan tinggal bekas sedikit lagi. Aku udah seneng banget dan
temen-temen juga terpukau hehhe. Apalagi aku ketemu sama temen SMA, mereka juga
terpukau gitulah dengan perubahannya. Guru SMA dulu yang aku berpapasan waktu
itu juga bilang “Wah makin cantik sekarang ya ti” hehhee gimana nggak seneng
yah kan. Secara akhirnya perjuangan aku gituhhhh loh wkwk.
Tapiiiiii... maafkan aku teman. Perjalanan
skincare aku nggak berhenti sampai sini. Aku masih saja suka jelong jelong
(ampunkan lah aku wkwk). Aku coba satu produk yang bisa kamu beli secara
online, produk ini cukup terkenal, Lazeta Skincare. Aku pakai yang Acne R2. Pokoknya skincare ini juga bagus
kok.
Tapiiiiii... setelahnya aku masih
coba yang lain jugaaaaaa, maaaaaff aku nakal. Aku coba pakai Kiwi Clinic yg
Acne, soalnya waktu itu jerawat aku mulai muncul lagi 2-3 gitu. Tapi pasca
pemakaian aku tidak terlalu puas hehe. Dan aku kembali ke Lazeta. Kemudian kembali
ke produk dokter K sampai sekarang, dan beberapa waktu lalu aku sedang PPL (Praktek
Pengalaman Lapangan) dimana wajah aku gosongggg banget ketika itu alhasil
belang wajah dengan leher dan jerawat juga munculan. Setelah sekitar dua bulan
pemulihan, sekarang wajah aku tinggal satu satu jerawatnya, ohya pemulihan ini
aku pakai dokter K ya hehe. Dan tau nggakkk???? Tampaknya aku mulai tergiur
kembali dengan beberapa skincare. Tapi masih aku tahan wkwk. Ohya aku bukan cuma
pakai skincare itu saja ya, maksudnya bukan hanya krim siang, malam, dan sabun.
Aku juga melakukan perawatan yang lain seperti masker, scrubing, peeling, susu,
toner, dan lain-lain. Aku pakai Secret Key Starting Treatment Essence, SK-II
yang Facial Treatment Essence, dan pakai Argan Oil untuk selingan pemakaian
krim siang-malam.
Nahhh tentu seperti yang aku
bilang tadi, sudah banyak banget bumbu di wajah aku, dear. Kalau kata temen
aku, “Kalau kamu sih dari produk yang tidak berwarna sampai yang warna
mejikuhibiniu mah sudah dicoba semua” wkwk. Aku enggak bangga ya sebenarnya. Tapi
ya inilah aku dengan segenap rasa penasaran aku. Jadi sedikit banyaknya kalau
teman-teman aku nanya, aku bisa jawab sesuai pengalaman aku. Bahkan ada temen
yang bilang, “Kakak cocok buka klinik konsultasi” haha. Ga perlu dehhhh, aku
mah apa mah cuma amatiran. Untuk membantu temen-temen aja sih udah oke. Kalau ada
yang nanya gimana produk ini gimana produk disini, setidaknya sedikit banyaknya
aku bisa jelasin. Kan lumayan bisa bermanfaat untuk orang lain. Hehe.
Okedehhh aku udahan dulu. Cukup panjang
cerita aku soalnya ekekekekee. Semoga enggak bosan dan muak bacanya ya. Tulisan
ini aku buat dengan setulus hati dengan mengingat-ngingat kenangan masa lalu.
Semoga bermanfaat ^^
Assalaamu’alaykum warohmatullaahi
wabarokaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar